FOKUSATU-Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung hingga saat ini telah merubah pola dan gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia terutama di perkotaan.
Perubahan tersebut nampak jelas pada aktivitas masyarakat kota antara lain: mereka terlihat lebih sering berolahraga (berlari dan bersepeda) di pagi dan sore hari.
Perubahan lainnya juga nampak pada aktifitas berkebun, kini makin banyak warga yang memulai bercocok tanan baik dalam pot maupun ditanah pekarangan dan beternak ikan dan unggas (Urban Farming) sebagai upaya menyalurkan hobi, menghilangkan kejenuhan atau untuk memenuhi kebutuhan sayur dan protein hewani keluarga.
Yang menarik terkait beternak dan menanam sayur, ada salah satu Dewan Pimpinan Partai di Jakarta Timur bekerja sama dengan sebuah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LSM) meminta para kadernya untuk mengikuti pelatihan budidaya ikan lele dan kangkung dalam ember (Budidamber). Menurut saya ini menarik untuk dicermati proses dan tingkat keberhasilannya sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat yang seharusnya juga dilakukan oleh pemerintah.
Disamping itu banyak juga warga yang memulai bisnis rumahan : kue dan makanan via online. Bisnis tanaman bunga dan sarana pendukungnya juga mulai menggeliat kembali.
Beberapa pengusaha juga kini terus berkreasi menyesuaikan produk mereka dengan kondisi pandemi seperti memproduksi cairan sanitasi, Alat Pelindung Diri (APD) dan menjual sepeda, suku cadang dan aksesori pendukungnya.
Yang tak kalah menarik adalah aktifitas menulis yang dilakukan oleh beberapa komunitas literasi dan penulis profesional. Mereka semakin aktif menulis dan menerbitkan buku. Penulis profesional seperti Asma Nadia dan Akmal Nasery Basral terus aktif berkarya, begitu juga komunitas Depok Suka Nulis (DSN) dan penerbit berbasis sekolah seperti Annahl Publishing. Tercatat selama pandemi Komunitas Depok Suka Nulis mampu menerbitkan 4 buku, sedangkan annahl Publishing menerbitkan 7 buku.
Dunia pelatihan dan seminar via online pun makin meningkat dari waktu ke waktu baik seminar pendidikan maupun bisnis yang diselenggarakan oleh kampus, organisasi dan kelompok bisnis.
Menarik mengamati kecenderungan aktivitas masyarakat dimasa pandemi covid 19. Dari sana kita bisa mengetahui bahwa sesungguhnya masyarakat pun mulai beradaptasi, berdamai dengan keadaan, menyikapi dengan bijak kondisi yang terjadi. Menurut penulis ini pilihan realistis dan semoga hasilnya manis.
Jika kecenderungan ini terus dikembangkan insyaallah masyarakat akan menjadi lebih berdaya dan mandiri.
“Kita memang tidak bisa merubah dari mana arah angin datang, tapi kita bisa merubah arah layar perahu kita”, demikian pepatah bijak mengatakan.
Mari berkawan dengan keadaan dan perubahan semoga Allah SWT berikan kita kekuatan. Aamiin….(*)