Agus Fatah : Anak Seperti Inikah Yang Kita Harapkan? (Serial Generasi Strawberry Bagian 2)

FOKUSATU-Suatu hari Abdullah bin Umar dan sahabatnya pergi ke pasar untuk membeli barang yang diperlukan. Tiba di pasar mereka mencari tempat untuk makan.

Ketika itu lewat di depan mereka seorang anak kecil penggembala domba.

Kemudian Abdullah bin Umar mengajak anak gembala itu untuk makan siang bersamanya.

” Hai nak, kemarilah, yuk, makan siang bersamaku”, ajak Abdullah bin Umar.

” Terima kasih tuan, tetapi, mohon maaf tuan, saya sedang berpuasa”, jawab anak gembala itu.

Abdullah bin Umar memandang anak gembala itu dengan kagum.

“Kamu berpuasa, sambil menggembala domba-domba di hari yang panas terik seperti ini?, tanya Abdullah bin Umar, tak percaya.

“Neraka lebih panas tuan dibanding panas terik hari ini”, ucap si anak gembala.

“kamu benar!”, kata Abdullah bin Umar. Kemudian, Abdullah bin Umar meminta anak itu untuk menjual satu ekor domba yang digembalakannya.

“Nak, bagaimana jika aku beli satu ekor domba mu,?”, kata Abdullah bin Umar.

“Maaf tuan, saya tidak berhak menjualnya, domba-domba ini milik majikan saya. Tugas saya hanya merawatnya”, jawab si gembala dengan tegas.

Abdullah bin Umar semakin kagum, ia ingin menguji sifat amanah dan keimanan anak gembala tersebut.

” Bukankah, tuanmu , tidak tahu apa yang kamu lakukan, nanti apabila majikanmu bertanya tentang jumlah dombanya yang berkurang, katakan saja seekor domba telah dimakan srigala, dan kamu bisa menggunakan uangnya untuk membeli apa saja yang kamu butuhkan, bagaimana setuju?, rayu Abdullah bin Umar.

“Walaupun majikan saya tidak melihat perbuatan saya, tapi Allah selalu melihat dan mengetahui, apa yang saya kerjakan. Semoga Allah memaafkan tuan”, Jawab anak gembala itu, dengan tenang menolak tawaran Abdullah bin Umar.

Kemudian anak gembala itu menangis sambil berucap :

“Dimanakah Allah, dimanakah Allah, dimanakah Allah?”, anak itu mengulang-ulang kalimatnya.

Seketika, Abdullah bin Umar pun menangis.

“Subhanallah, alhamdulillah, allohu akbar, ucap Abdullah bin Umar memuji Allah SWT.

Kemudian, Abdullah bin Umar bersama anak gembala itu menghadap pemilik domba. Beliau membeli semua domba milik tuan tersebut dan membebaskan anak gembala itu dari perbudakan majikannya. Abdullah bin Umar bukan hanya membeli domba domba tersebut dan membebaskan anak penggembala itu dari perbudakan majikannya, beliau pun memberikan seluruh domba yang baru saja dibelinya kepada si anak gembala yang keimanannya pada Allah SWT sungguh luar biasa. Allohu Akbar!

Anak-anak seperti inikah yang kita harapkan lahir dari proses pendidikan dirumah, sekolah dan lingkungan?.

Jika anak-anak seperti ini yang kita harapkan, maka kita sebagai orang tua, guru dan anggota masyarakat harus bekerja sama menanamkan keimanan kepada Allah SWT kepada anak-anak kita sejak dini, bahwa :

*Pertama, Allah selalu bersamaku (Allohu ma’ii), kedua, Allah selalu melihatku (Allohu Syahidii) dan ketiga, Allah selalu memperhatikanku” (Allohu nazhorii).*

Insya Allah, jika kita mendidik anak-anak dengan keimanan yang benar kepada Allah SWT, bukan hal yang mustahil akan lahir kembali anak anak seperti di zaman Rasulullah dan sahabat. Anak-anak yang kuat imannya dan hebat prestasinya. Semoga!.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

66 + = 71