FOKUSATU-Hiruk pikuk soal corona (Covid 19) banyak kita jumpai di berbagai media social. Kesemuanya tentu menambah khazanah intelektual kita sebagai manusia = makhluk yang berfikir. Dari peristiwa itu berada di mana kita? Di manakah eksistensi kita..? Apakah hadirnya kita mempunyai manfaat buat manusia lainnya.
Teringat saya ketika membaca Tulisan Dialog Sebongkah Emas dan sebongkah Tanah.
Emas berkata kepada tanah, wahai tanah coba lihat dirimu suram, jelek dan lemah. Apakah engkau memiliki cahaya yang mengkilat seperti aku ..? kemudian tanah menggelengkan kepala dan menjawab TIDAK. Tetapi walaupun aku suram jelek dan lemah aku bisa menghidupkan rumput dan pohon, aku bisa menumbuhkan bunga dan buah bahkan akulah dasar terciptanya manusia makhluk ciptaan Tuhan dengan sebaik-baik bentuk. Apakah engkau bisa berbuat seeperti aku..? si Emaspun terdiam seribu Bahasa.
Duhai sahabatku sekalian.
Dalam hidup ini banyak orang seperti Emas berharga dan menyilaukan, tetapi tidak bermanfaat bagi sesama. Sukses dalam Karier, kaya dalam harta benda, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu apalagi peduli bagi sesama. Hanya rasa ujub, riya, takabur dan sombong yang dipamerkan dalam dirinya.
Tetapi ada juga yang seperti Tanah hidup yang sederhana dan diposisi yang biasa saja, namun punya kepedulian yang tinggi serta ringan tangan dan siap membantu sesama.
Ketahuilah duhai sahabatku semua, makna kehidupan bukan terletak dari seberapa bernilainya diri kita, akan tetapi seberapa besar manfaatnya diri kita bagi orang lain. Jika eksistensi kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang itulah yang disebut pribadi yang bernilai.
Nabi Muhammad Saw bersabda : Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya.
Apa gunanya Sukses dalam karier, kemakmuran, serta kecerdasan pemikiran yang kita miliki jika tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain.
Karena sesuatu yang kita berikan bermanfaat untuk orang lain sudah pasti bermanfaat juga buat diri kita sendiri.
Jakarta, 10 april 2020
Penulis Firdaus Turmudzi, M.Hum : Pendakwah, Kandidat Dr Pasca Sarjana UIA, Sekretaris FAHMI TAMAMI MPW DKI Jakarta, FKDM DKI Jakarta