Aceng Nasir : Ketika Mayat Mayat Sendirian

FOKUSATU-Ketika Agama melarang berdekatan dengan bukan muhrim dibilang FANATIK, rupanya sama CORONA baru pada nurut ya…pasti Menjauh kalau sampai Pasangannya terkena…engga lah, saya cinta dia sampai mati ..bulshit itu ! Tolong biasakan dibaca sampai tuntas ..smoga bermanfaat

Hari ini 21 Maret 2020 di italy ada 627 orang meningal karena Covid19 dalam satu hari total sekarang mungkin lebih dari 4000 orang meninggal, karna covid-19.selama 3 minggu.

KARENA APA ?
Karena 3 minggu yang lalu mereka santai santai aja sa’at bilang “stay at home” dan sekarang semua di Italy kebingungan korban terus berjatuhan. Mayat-mayat di tumpuk di truk dan di kremasi. Jika kita tidak waspada bisa saja di mungkinkan mengalami hal serupa bahkan mungkin lebih, apalagi dengan jumlah penduduk yang lebih banyak, wilayah yang terpisah dan sangat luas. Banyak analisa pakar yang menghitung jumlah yang di prediksikan jika tidak ditangani segera dan terintegrasi. Kesalahan fatalnya Pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi sejak dua bulan sebelumnya masuk ke Indonesia hingga setelah terjadi baru pada panik, karena apa-apa di sangkutkan dengan Politik atau kepentingan lainnya.

Indonesia sungguh belum siap…anggap saja virus yang mematikan ini ibarat kita sedang berperang…musuh di depan mata siap menembakan senjatanya namun kita malah berleha-leha, berkali-kali saya mengangkat tentang Corona dianggap sebagai nyinyiran tanpa fakta ..hari ini semua merasa. Terlalu banyak efek yang terjadi hari ini
Saya mengapresiasi kepada petinggi Polri yang mengambil langkah inisiatif membubarkan kerumunan dan tempat-tempat keramaian…memberikan penjelasan dan inilah yang kita tunggu peran aktifnya….ini memang harus di lakukan banyak faktornya kita mayoritas lalai Alasan Ekonomi, alasan Kepentingan, Alasan wilayahnya aman…dan berjuta alasan lainnya germasuk soal.matinadalah takdir dan sebagainya.. Namun jika sudah kejadian mau bilang apa semua akan berserah dan pasrah.

Mungkin ini tulisan saya terahir tentang corona, besok lusa tidak akan mengangkat ini lagi karena saya kira sudah cukup banyak mengangkat tentang literasi tentang ini. Saya hanya ingin sekali lagi menggugah kesadaran bersama demi keselamatan bersama atas pandemik ini.

Italia negara yg sudah maju dan modern saja akhirnya kewalahan mengatasi pandemi virus Corona. Setiap hari rumah sakit hrs menerima pasien baru sekaligus kematian yg jumlahnya sampai ratusan orang. Sementara.. tim medis yg dikerahkan dari seluruh negeri satu persatu mulai bertumbangan. Jika bkn krn keletihan ya pasti tertular! Blum lagi jenazah2 yg disimpan di ruangan selama berhari-hari krn harus antri utk dikremasi, dan kurangnya stock peti mati pun jadi penghambat utama. Hal ini membuat para petugas pemakaman nyaris depresi, dan ikut tumbang, terutama di perfektur Bergamo yg paling bnyak makan korban Corona. Mayat mayat diletakkan begitu saja di ruang terbuka, hnya dibungkus plastik, saking fully book-nya kamar penyimpanan jenazah.

Menurut teman saya ini, tingkat kematian di Indonesia akan jauh lbh mengerikan daripada Italia dlm beberapa hari ke depan, mengingat lambannya tindakan preventif dari awal juga meremehkan hal2 kecil yg membuat sesuatu berakibat fatal. Dan.. ketika seluruh negara di dunia menutup diri demi mencegah pnyebaran semakin luas, Indonesia akan ditinggal sendiri. Waduuh..!!

Saya jelas worry teramat sangat. Tapi ya saya harus bagaimana?! Lagian siapa sih saya ini?! Saya ‘kan bkn pejabat. Bkn anggota dewan yg terhormat. Bkn kader partai hantu blau, palagi bkn tokoh masyarakat yg suaranya tentu ada yg mendengar. “I’m nobody, Ross,” kalimat itu berkali-kali saya tekankan. Dgn harapan teman saya akan bisa memahami betapa sulitnya utk hidup sehari- hari bagi warga+62, apalagi bersuara di rejim now. Ibarat benang kusut, terlalu kompleks dan ruwet problematik Indonesia.

Yang saya hawatirkan itu merebak cepat seperti di Italy karena memang seperti yang di ceritakan keponakan saya yang berada di Napoli orang-orangnya nya terlalu Santuy…hobinya ngopi, bar dan nongkrong…Walhasil org yg sdh positif kena virus Corona menulari org lain lagi tanpa disengaja. Lalu warga di daerah yg telah dinyatakan Red Zone ramai2 kabur ke daerah yg aman dgn naik transportasi umum. Bayangkan, berapa org yg sdh mrk tularkan?!

Meninggal karena Virus yang menular dan mematikan ini sangat memilukan …di saat-saat terakhir coba bisa kita bayangkan
Semua mayat-mayat itu mati sendirian. Sunyi, sepi, tidak ada yg membisikkan doa atau mengucapkan selamat jalan ke telinga mereka . Sejak dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan, tidak ada lagi kesempatan utk bertemu keluarga. Semua harus dihadapi sendiri di ruang infeksi atau di kamar isolasi.
Teman-teman baru di ruang yg samapun, serupa nasibnya. Bernapas saja susah. Tersengal-sengal. Bagaimana mau membantu menghibur.

Jikapun takdir membawa maut utk menjemput, tidak ada istri, suami, atau anak-anak yg menyentuh tubuh mereka lagi. Tidak ada yg mengusap kening atau mencium pipi si mayat yg sebelumnya basah oleh air mata ketika menjemput ajal. Sanak keluarga hanya bisa tau badan mereka telah terbungkus plastik terbujur kaku dalam peti. Tanpa memiliki kenangan bagaimana wajah terakhir kekasih kesayangan? “Sekarang MINGGU PAGI…..
masih kita punya harapan…hanya satu cara STAY AT HOME…MARI BERDIAM DI RUMAH , HINDARI KERAMAIAN, JAGA KESEHATAN …DON’T BE STUPID !
Wallohu A’lam
AcengNasir.

#SantriPasundan
#dirumahaja
#Covid_19
Aceng Ahmad Nasir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 4 = 2