FOKUSATU – Kota Depok dalam data bulan Oktober 2017 termasuk dalam wilayah kejadian luar biasa ( KIP), ini terpapar dalam kegiatan sosialisasi penyebaran virus Difteri (kuman corynebactetium diphtheriase).
Bertempat di aula kantor Kelurahan Tapos Kecamatan Tapos Kota Depok Kamis (21/12) kegiatan ini dihadiri oleh Lurah Tapos Drs. M. Imron, dr. Yuliandi M. Kes, kepalah Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Tapos dr. Mamiek, ketua LPM Dediwiati. S. Sos, Bimaspol Bribka Asep Ruhendi, ketua pengerak PKK Kelurahan Tapos Suprihati, angota PKK, para ketua RW dan Rt.
Dr. Yuliandi M. Kes dari Dinas Kesehatan Kota Depok dalam pemaparanya mengenai penyebaran virus difteri mengatakan, Kota Depok saat ini masuk dalam daftar Daerah endemik atau kejadian luar biasa(KIP). Dari data seluruh Indonesia perbulan Oktober 2017 adalah 593 orang terkena suspek difteri dan yang meningal 32 orang, Jawa Barat 123 orang yang meningal 13 orang, dan untuk kota Depok 12 kasus yang meningal 1 orang warga Kecamatan Cilodong. Dari data grafik setiap tahunya ada peningkatan, sekitar 90 kasus di Kabupaten Kota, sebenarnya ini penyakit lama.
” 4 atau 5 tahun kebelakang muncul kembali,karena tidak umunisasa atau tidak lengkap dari 12 orang yang terkena difteri satu orang meningal, ternyata si anak tidak perna imunisasi, karena orang tuanya ketakutan tidak beralasan, ” jelasnya.
Lebih lanjut, Yuliandi berujar, imunisasi adalah cara pencegahan jitu dalam pencegahan dengan 7 kali imunisasi lengkap. Imunisasi dapat mencegah penyakit difteri, imunisasi juga merupakan inpestasi masa mendatang dalam hal kesehatan. Dan menurut para kiai bahwa iminisasi wajib hukumnya, karena masalah nyawa, mencegah lebih baik dari dari pada mengobati.
“Gejalah terkena difteri seperti demam, tengorokan terasa sakit, penyumbatan jalanya pernafasan, sesak nafas dan Imunisasi dijamin Undang -undang kesehatan No 4 Tahun 2014 ,” terang Yuliandi di hadapan para Rt,Rw ,kader PKK dan lainya.
Di tempat yang sama kepalah UPT, Puskesmas Kecamatan Tapos dr. Mamiek dalam sambutanya mengatakan, besok kita mulai jam 7.00 Wib kerja bakti dalam pemberantasan jentik -jentik sarang nyamuk. Saya berharap setiap Jumat warga mulai melakukan giat ini,” kegiatan pemberantasan sarang nyamuk adalah untuk memutuskan mata rantai penyakit yang disebar dan diakibatkan gigitan nyamuk,kita sukseskan program Indonesia Sehat, cek kesehatan mulai dari rumah, ” jelas Mamiek.
Sementara Lurah Tapos dalam sambutanya dan membuka kegiatan ini berpesan, kalau Depok sudah termasuk daeran KIP artinya kita harus hati -hati dan mencegah. Maka kita harus sukseskan program imunisasi ini, ” saya berharap kepada warga yang berusia 1 – 19 tahun agar imunisasi, bila perlu ke Puskesmas untuk mendapat imunisasi dan konsultasi kesehatan lain, ” imbu M. Imron dengan senyum semringah mengahiri pidatonya. ( Rudi. Hrp)