Kecamatan Tapos Sosialisasi KRPL Tanaman Unggulan

FOKUSATU – Kecamatan Tapos dan Dinas Pertanian peternakan ( Disnakan) kota Depok Selasa (19/12) adakan sosialisasi Kawasan Perumahan Pangan Lestari (KRPL) di lingkungan Rw 02 kelurahan Tapos Kecamatan Tapos Kota Depok. Giat ini di hadiri lurah Tapos M. Imron, kasi Ekbang kecamatan Tapos Supardi, Hoduri,Yopi, dari penyulu pertanian lapangan (PPL) kecamatan Tapos,ketua lingkungan RT, udin, maulana, Muh, H. Mian mewakili Ketua Rw juga para kader PKK lingkungan RW 02.

Dalam sambutanya, Drs. M. Imron mengatakan, kegiatan hari Ini adalah sosialisasi KRPL, bagai mana cara mengoptimalkan fungsi pekarangan,” walau kita tidak punya lahan luas tapi kita dapat menanam sayuran di sekitar pekarangan rumah kita dan ingat jaga apa yang sudah kita tanam, agar kita punya kebaggaan tersendiri ketika apa yang kita tanam hidup dan subur secara baik, ” tegas Lurah Tapos yang dekat dengan warganya ini.

Sementara Supardi kasi Ekbang kecamatan Tapos dalam sambutanya mengatakan, kawasan perumahan pangan lestari (KRPL) bertujuan memberi pelajaran kepada warga, untuk bercocok tanam sayuran di seputran pekarangan dimana kita tinggal.” ada 9 jenis varitas bibit sayuran juga tanaman toga,” kenapa lingkungan RW 02 kita libatkan untuk sosialisasi ini, karena Rw 02 sering tampil mewakili kelurahan, Kecamatan juga mewakili tingkat kota dalam berbagai lomba,” jelasnya.

Sementara Hudorih penyulu pertanian kecamatan Tapos dalam pemaparanya didepan para RT, kader PKK, walaupun diguyur hujan di seputaran lokasi penyuluhan Posyandu Angrek. Latar belakang kegiatan sosialisasi ini adalah,alifungsi lahan, karena saat Ini lahan pertania sudah banyak beralih dari lahan pertanian sudah menjadi perumahan, artinya lahan pertanian berkurang. ” akibat ledakan kependudukan dan perubahan pangan, dan sangat dipedlukan pentingnya bahan pangan, juga bagai mana cara pengunaan pestisida yang benar, agar tidak menjadi racun, ” jelasnya.

Hudori melanjutkan, kita hari ini bagai mama mengoptimalkan lahan depan rumah dan pekarangan kita tanamai dengan sayur mayur. ” dan bapak Ibu saat kita memupuk juga harus hati -hati karena belum lama terjadi di Daerah Trengalek saat memupuk dengan penyeprotan pestisida tapi tidak memperhatikan kesehatan diri sendiri, tidak menutup mulut, apa yang terjadi orang tersebut meninggal karena keracunan pestisida,” mari kita memenuhi kebutuhan pangan keluarga dalam bentuk memamfaatkan lahan pekarangan yang ada dalam budidaya menanam sayuran, ” tambahnya. ( Rudi. Hrp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + 1 =