Buntut Penolakan Panglima TNI, DPR Anggap AS Lakukan Arogansi Politik

FOKUSATU – Anggota DPR RI Firman Soebagyo mendesak pemerintah khususnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk terus meminta penjelasan resmi kepada pemer‌intah Amerika Serikat (AS) atas penolakan masuk Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang tidak diizinkan masuk oleh otoritas negeri Paman Sam itu.

Menurut Firman, meski sudah meminta maaf secara lisan hal itu lantas jangan membuat lemah pemerintah Indonesia. Karena ini persoalan harga diri bangsa.

“Penolakan Panglima TNI masuk kesana adalalah bentuk arogansi politik AS. Dan sepatutnya kita tidak cukup hanya dengan permintaan maaf saja harus ada sikap resmi dari AS atas kejadian ini,” tegas Firman saat dihubungi, Sabtu (28/10/2017).

Politikus Golkar ini menilai, seorang Panglima TNI adalah penjaga kedaulatan NKRI dan dia datang kesana atas undangan resmi dari Pangab AS. Terlebih ia menyakini jika Panglima TNI sudah berkoordinasi dengan Presiden atas undangan itu.

Karena itu, jika ada penolakan secara tiba-tiba disaat Panglima sudah akan berangkat kesana lalu ditolak ini adalah penghinaan terhadap Indonesia.

“Ini menurut saya pelecehan bagi Indonesia karena penjaga kedaulatan sudah dilecehkan bagaimana jika ini menimpa Presiden sebagai rakyat Indonesia kita tidak bisa diam saja menerima permintaan maaf tanpa adanya nota diplomatik resmi dari AS.

Namun demikian, Firman menyatakan tetap menghargai sikap patriotik dari Panglima TNI yang sudah berbesar hati dan melaporkan kejadian ini ke Presiden. Dan Presiden sudah memberi perintah agar jangan kesana lagi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta. Dia menjelaskan soal isu penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat (AS).

Kepada Jokowi, Menlu Retno menjelaskan Duta Besar (Dubes) AS untuk RI Joseph Donovan menyesal dan telah menyampaikan permohonan maaf atas insiden Panglima TNI ditolak masuk AS. Pagi tadi Wakil Dubes AS untuk RI Erin Elizabeth McKee juga sudah datang ke kantor Kemlu menegaskan hal yang sama.

“Mereka (pihak Kedubes AS, red) regret and apologize terhadap situasi yang terjadi yang tentunya menyebabkan ketidaknyamanan ini,” ujar Menlu Retno kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/10/2017).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 27 = 32