WARTAHOT – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengingatkan penyelenggara aksi 212 jilid II tidak mencatut nama NU maupun kiai dari organisasi kemasyarakatan Islam itu.
“Mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan,” kata Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas di Jakarta, Senin (20/02).
FUI berencana menggelar aksi 212 jilid II besok di gedung DPR untuk menuntut pemberhentian Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta karena berstatus terdakwa.
Robikin mencontohkan pencatutan nama Rais Aam PBNU KH Maruf Amin dalam rencana aksi tersebut. “Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlabel aksi bela Islam 212 Jilid 2 yang beredar, di situ dicantumkan nama KH Maruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir,” katanya.
Dia mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut dan ternyata Kiai Maruf Amin tidak tahu menahu kegiatan tersebut. “Saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Maruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut,” katanya.
Robikin berharap siapa pun inisiator dan penyelenggara aksi 212 Jilid 2 agar tidak menggunakan nama KH Maruf Amin sebagai penarik massa.