WARTAHOT – Mengawali tahun baru 2017 ini, Nagaswara melaunching singel empat artisnya di Jakarta dalam satu kesempatan. Para artis itu adalah Zaskia Gotik “Ora Ndueni”, Delon & Siti Badriah “Cinta Tak Harus Memiliki”, dan Sherly May “Kumis”.
Acara launching yang bertema “Special Moment For The Beginning Of 2017” ada yang berbeda, karena di tengah para artis, pengamat musik Bens Leo, pencipta lag u Ayip, dan CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna, hadir sosok Tokoh Intelijen Nasional, AM Hendropriyono yang hadir dalam kapasitasnya sebagai seniman profesional. Ternyata tiga lagu yang dilauncing oleh Nagaswara dua lagu adalah buah karya tokoh intelejen nasional ini “Cinta Tak Harus Memiliki” dan “Kumis”.
Lama berkarir dan fokus menjadi militer, ternyata sosok Hendropriyono suka mengarang lagu mars untuk dipakai memberi semangat di kalangan pasukannya semasa dinas. Ada beberapa lagu marsnya di arransemen oleh Purwacaraka dan dibawakan di Istana Negara.
Lebih kurang 54 lagu pop yang telah direkam sendiri, 2 lagu direkam komersial serta 13 lagu mars, dan 5 lagu mars ciptaannya sudah menjadi lagu nasional yang di sahkan oleh Kementerian Sosial.
Rahayu Kertawiguna selaku CEO NAGASWARA mengungkapkan di tahun 2016 lalu ia menemukan sample lagu Pak Hendro dan langsung suka.
“Pada tahun 2016 saya menemukan beberapa sampel lagu pak Hendro, pertama memang ngeblank mau dibagaimanakan dan berkeinginan agar pak Hendro yang membawakan, tetapi beliau ingin dibelakang layar saja. Memang memakan waktu lama dan melihat keperdulian pak Hendro di dunia musik Indonesia maka saya meminta ijin untuk merekam lagu ciptaan beliau dengan vokal Delon & Siti Badriah “Cinta Tak Harus Memiliki”, dan Sherly May “Kumis”,” tutur Rahayu saat dikonfirmasi di kawasan Johar, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2017).
Lebih lanjut Hendropriyono mengatakan saat jumpa pers “Special Moment for The Beginning of 2017”, dunia musik hanya sekedar hobi, karena ia berkarier dalam dunia militer.
“Karena saya berkarir di militer, sepanjang hidup saya fokus di militer. Bermusik adalah hoby tidak pernah serius. Paling saya ngarang lagu mars untuk memberi semangat pada pasukan, maka saya kaget juga, ternyata lagu saya bisa jadi bagus banget, kini saya jadi merasa komposer beneran,” ujarnya.
Melalui dua karya Hendropriyono menjadi harapan bersinarnya kembali industri musik Indonesia. Meskipun karya musik masih terkukung serangan pembajakkan yang merambah kedunia digital.
“tentu saja menjadi kepedulian saya terhadap nasib seniman yang masih ditekan pembajakkan. Istilahnya Old Soldier Never Die, saya diharapkan untuk melindungi para seniman tentu saja diperlukan gerakkan untuk mengatasi pembajakkan,” tambah Hendropriyono
Bagi Delon Thamrin dan Siti Badriah kali ini ada sesuatu yang spesial dalam kehidupan mereka yang dipersatukan dalam satu ikatan single bernafaskan cinta, hal ini membuat mereka berdua segera saling beradaptasi untuk saling bersinergi.
Mereka berdua memang lahir dari beda genre musik, namun keduanya begitu kompak berkolaborasi dalam singel “Cinta Tak Harus Memiliki” karya Hendro Priyono dengan arransemen Ari Bias dengan konsep musik Popdhut dengan musik yang nge-beat.
Delon yang notabene adalah penyanyi pop mengaku mendapat tantangan dalam single duet bergenre dangdut kali ini bersama Siti Badriah.
“Kali ini ditantang bernyanyi dengan genre dangdut dan berduet dengan penyanyi dangdut jadi membawa sesuatu yang berbeda. Beduet dengan Siti Badriah, karena Sibad tidak pernah duet dengan cowok, selain suaranya mumpuni dan enak, jadi kita kawin dengan suara saja, ditahun 2017 ini semakin bergairah, dan semangat berkreas,” tutur Delon tersenyum.
“Baru pertama kali duet dan dengan penyanyi pop, konsepnya nyanyi dangdut tapi bukan dangdut. Cerita singelnya tentang sepasang kekasih yang saling mencintai namun ada jurang pemisah di antara mereka”, ujar Siti Badriah menambahkan.
Bagi Zaskia Gotik diva dangdut Indonesia, kembali mengeksplor kemampuan bernyanyinya. Tak hanya puas melantunkan lagu-lagu bergenre dancedhut yang selama ini dibawakannya. Diawal tahun 2017 Zaskia membuat gebrakan baru, hadir menyuguhkan kosep musik etnis Tarling Dermayon dan genre dangdut nasional dalam balutan lagu “Ora Ndueni” karya Ayip Rafansyah dan arranger Donald.
Diakui Zaskia, single bernada tarling ini menjadi salah satu lagu etnik yang perlu dipertahankan. Bahkan Zaskia sudah menyanyikan single seperti ini sebelum dirinya masuk ke dunia rekaman.
“Sejak menjadi penyanyi pantura, Neng sudah biasa nyanyiin lagu kayak begini. Jadi gak kaget kalau sekarang bawain lagu tarling, lagu ini bukan lagu baru tapi di-recycle, lagu ini sudah terkenal di Indramayu, Jawa Barat. Video klip berkonsep Cleopatra, lagu ini unik dengan arransemen koplo, ada gendang rampak, dan lagu ini bercerita soal cinta dua insan manusia yang tak bisa memiliki satu sama lain. “Ora Ndueni” yang berarti Tak Memiliki,” kata Zaskia Gotik dalam kesempatan yang sama.
Bagi pencipta “Ora Ndueni” Ayip Rafansyah merasa bangga karyanya dibawakan oleh Zaskia Gotik. Bahkan Kang Ayip merasa grogi bisa berada di tengah-tengah wartawan, penyanyi dan produser saat jumpa pers peluncuran single ciptaanya tesebut.
“Ini sudah menjadi rejeki Neng Zaskia Gotik membawakan lagu saya, dan saya jadi grogi, karena baru pertama kali jumpa pers bersama Zaskia Gotik, semoga single “Ora Ndueni” disukai masyarakat,” ungkap Ayip.
Singel “Kumis” adalah persembahan dari gadis cantik dan eksotik Sherly May, solois dangdut Nagaswara yang mengawali karir benyanyi sejak usia sepuluh tahun. Singel perdana Sherly di Nagaswara bertajuk “Kecanduan Cinta” menjadi pintu pembuka kesuksesannya di industri dangdut tanah air, berlanjut singel “Pelihara Cinta”, “Bintang Kehidupan”, dan “Teman atau Demen”.
Sekarang singel terbarunya “Kumis” berkonsep musik dangdut breakbeat dengan lirik jenaka dipadukan dengan vokal Sherly semakin meramaikan panggung hiburan musik dangdut Indonesia.
Singel “Kumis” hasil karya Hendropriyono ini ada sisipan lirik yang menyampaikan pesan moral yang positif bahwa pria yang berkumis atau tidak berkumis sebetulnya sama saja, yang penting kelakuannya jangan cium sana sini.
Setelah press conference yang bertajuk “Special Moment for The Beginning of 2017”, acara dilanjut dengan pemotongan tumpeng memperingati ulang tahun CEO Nahaswara. Rahayu Kertawiguna.
“Harapan saya, semoga karya-karya lagu dan musik yang dinyanyikan penyanyi-penyanyi dari Nagaswara selalu dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri musik Tanah Air. Apapun yang terjadi tetap optimis dan tetaplah selalu berkarya, NoMusic..No Life..!” tutup Rahayu Kertawiguna. (Oz)