Agus Yohanes : Penetapan Tersangka Rizieq Shihab Sudah Tepat, Ini Peringatan Untuk Pimpinan Dan Ormas Intoleran

WARTAHOT – Pengamat masalah Kepolisian, Agus Yohanes, memuji Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat (Kapolda Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan dan jajarannya yang berani menetapkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai tersangka dugaan penistaan simbol negara dan pencemaran nama baik.

“Penetapan tersangka terhadap Rizieq Shihab itu sudah tepat dan ini peringatan buat pimpinan dan ormas intoleran. Penetapan tersangka itu bukan serampangan,” kata Agus Yohanes, Selasa (31-01-2017)

Agus mengatakan, penetapan tersangka itu merupakan bagian dari penegakan hukum yang baik dan profesional. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk massa intoleran, diimbau menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Negara tidak boleh takut dan kalah dengan massa intoleran. Jangan sampai hubungan antarmasyarakat yang dulunya rukun dan damai justru mengalami degradasi. Kebhinnekaan bangsa ini milik rakyat. Intoleransi tidak dibenarkan,” katanya.

Agus yang juga aktivis antikekerasan ini menambahkan, penetapan tersangka terhadap Rizieq Shihab tidak terlepas dari ketegasan Irjen Pol Anton Charliyan yang tidak mau diintervensi.

“Ketegasan Anton Charliyan diyakini membawa kesejukan dan kenyamanan di tengah masyarakat di Jawa Barat. Kapolda lain diharapkan berani melakukan hal sama. Jika ada yang mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencopot Kapolda Jabar dari jabatannya, maka itu yang patut dipertanyakan,” ungkapnya.

Menurut Agus, tuntutan untuk mencopot Irjen Pol Anton Charliyan tidak fair karena desakan itu terkait dengan penanganan kasus yang sedang berjalan. Tuntutan itu seakan tidak menghormati proses hukum.

“Kapolri yang dikenal tegas dan berintegritas justru tidak mungkin mau mencopot bawahan yang benar dan profesional dalam melaksanakan tugas. Apalagi, pencopotan itu dilakukan karena tekanan-tekanan dari massa intoleran,” jelasnya.

Disebutkan, penyerangan markas dari sebuah ormas di Bogor, pengusiran pemuka agama dari Jakarta saat berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat, seakan memperlihatkan konflik dikhawatirkan semakin serius. Keutuhan bangsa pun bisa terancam.

“Belum lagi distribusi informasi negatif yang semakin tidak terkendali di berbagai platform media sosial. Semua itu pun harus dihempang bersama. Masyarakat harus mendukung Pemerintah dan Polisi menenangkan suasana dalam menghempang informasi menyesatkan itu,” ajak Agus Yohanes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 1