WARTAHOT – Penyanyi cantik Farisa sebenarnya bukanlah nama baru di dunia musik Tanah Air. Tahun 2012 silam, saat usia Farisa baru beranjak 12 tahun, gadis kelahiran Medan, Sumatera Utara ini pernah merilis album barjudul Pohon Cinta yang diproduseri oleh Kevin Aprili
Putra pasangan Addie MS dan Memes itu memang dikenal punya tangan dingin dalam melahirkan musisi-musisi muda lewat manajemen yang didirikannya, Aprilio Kingdom.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Farisa sempat menghentikan kariernya untuk fokus pada dunia pendidikan. Hingga akhirnya rasa rindu untuk kembali ke panggung muncul lagi. Farisa meluncurkan single barunya bertajuk Harapan Palsu, ciptaan Andi, gitaris band B.A.G.
“Kesibukan aku sekarang sekolah, sama lagi pengin fokus ke hobi aku nyanyi dan cita-cita jadi desainer, jadi masih sibuk gambar gambar,” jelas Farisa di sela perilisan lagu Harapan Palsu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2017).
Meski tak lagi tergabung di Aprilio Kingdom, pelajaran-pelajaran berharga yang diberikan Kevin Aprilio masih diingat jelas oleh Farisa sampai saat ini. “Pelajarannya, harus banyak teman. Kadang kita harus minta pendapat dari teman,” ujar Farisa.
Dara kelahiran 22 Agustus 2000 ini terlihat semakin matang kemampuan olah vocalnya. Kemunculannya kali ini dengan menawarkan single terbaru dengan genre pop ballad.
“Ada dua sampai tiga lagu yang saya tawarkan. Akhirnya, Harapan Palsu yang dianggap paling cocok untuk karakter vokal Farisa. Lagunya lebih bernuansa ballad,” papar Andi yang juga bertindak sebagai produser dalam lagu ini.
Sesuai dengan judulnya, single ini bercerita tetang kekecewaan seseorang terhadap pasangannya. Seperti istilahnya yang sering beredar di kalangan remaja sekarang yaitu PHP.
Berbeda dengan lagu lagu sebelumnya, kematangan bukan hanya dari segi vokal saja, dari lirik dan notasi lagunya juga menunjukan perubahan yang cukup terasa dan dewasa. Jika sebelumnya Farisa cenderung menyanyikan lagu yang bernuansa ceria, kali ini ia menawarkan sisi melankolisnya.
Ia pun berharap lagu ini bisa diterima oleh masyarakat, khususnya anak muda yang pernah menjadi korban harapan palsu. (Oz)
