Kepemimpinan Donald Trump Ibaratkan Drama

WARTAHOT – Mantan imam Besar Islamic Center of New York, Amerika Serikat Shamsi Ali menilai, kepemimpinan Donald Trump bagaikan sebuah drama besar karena berbagai kebijakannya yang kontroversi.

“Seorang presiden yang nampaknya memerintah dengan gaya pemilik bisnis. Seolah negara ini adalah miliknya sendiri dan berhak untuk dikelolah sesuai dengan kehendak dan kecenderungannya,” kata Shamsi Ali hari ini.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sejumlah kebijakan usai dilantik 20 Januari 2017, diantaranya, melarang visa masuk ke negeri Abang Sam untuk warga tujuh negara, yaitu Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia.

Menurut Shamsi, kebijakan yang dikeluarkan Trump cenderung berrdasarkan pertimbangan sendiri, atau minimal hanya mendengarkan orang-orang dekatnya semata.

“Kehebohan demi kehebohan telah mengguncang tidak saja Amerika. Tapi nampaknya telah mendunia, bahkan menembus kampung-kampung, pesisir laut, dan gunung-gunung sana,” ungkap Shamsi.

Shamsi mengkhawatirkan, demo-demo di Amerika Serikat akan semakin membesar dan menjadi gerakan nasional, yang bertujuan tidak saja menentang pelarangan Trump kepada warga Muslim dari tujuh negara. “Tapi juga bertujuan untuk membangun kekuatan untuk menuntut agar Donald Trump diturunkan (impeach) dari kepresidenan Amerika,” ujar dia.

Di berbagai negara bagian dan kota Amerika, kata Shamsi, telah muncul resistensi keras terhadap Trump. Salah satu di antara gubernur yang paling keras dalam hal ini adalah gubernur Washington.

“Bahkan sang gubernur memosisikan Trump sebagai musuh Amerika dan tindakannya dianggap pelanggaran nyata terhadap konstitusi,” kata Shamsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 4