WARTAHOT – DEBAT pertama Pilkada DKI telah berlangsung Jumat (13/1) lalu menyisakan banyak penilaian. Ketiga pasangan calon telah memaparkan visi dan visi mereka. Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat paling realistis dalam mengutarakan rencana-rencana kerja mereka.
Yayat mengatakan Ahok-Djarot memiliki indikator-indikator yang sudah diperbuat dan apa yang akan dilakukan.
“Mereka berbicara pada satu realitas dan semua itu didapat karena mereka, sebagai petahana, telah benar-benar melakukan sesuatu dan memiliki daftar apa yang ingin ditingkatkan. Jadi mereka selalu berbicara pada suatu hal yang detail,” ujar Yayat, Sabtu (14/9).
Adapun, dua pasangan calon lainnya, ungkap Yayat, mencoba memberi gagasan untuk melengkapi dan memperbaiki apa yang sudah dilakukan saat ini.
“Ada beberapa hal yang sudah berjalan kemudian ingin disempurnakan. Intinya bagaimana mengimplementasikan, menyempurnakan apa yang belum dilakukan,” tuturnya.
Keunggulan bagi Ahok-Djarot, lanjut Yayat, juga karena pasangan calon tersebut memiliki data dan fakta valid yang dapat mendukung paparan visi dan misi dalam lima tahun ke depan.
“Pasangan calon lainnya sebenarnya mereka juga sudah punya data. Mereka kan sudah blusukan. Tetapi, debat pasti akan jauh lebih menarik jika semua kandidat memegang data yang sama sehingga bisa lebih tepat dalam mengkritisi apa yang sudah terjadi sekarang,” imbuhnya.
Berbagai gagasan dan ide yang nantinya akan diiplementasikan dalam sebuah kebijakan juga akan lebih sempurna jika dilandasi dengan data yang sesuai.
“Data itu dapat digunakan untuk menajamkan rencana kerja. Ketika pasangan calon mengatakan ingin menghasilkan sekian ribu lapangan kerja, membangun berbagai hal, data itu harus digunakan sehingga angka dan distribusi bantuan tidak menyimpang dan ada pengawasan yang tepat,” terang Yayat.
– See more at: http://www.mediaindonesia.com/news/read/87622/basuki-djarot-dianggap-paling-realistis/2017-01-15#sthash.RcijhwQw.dpuf
