Natuna Tsukiji Indonesia, Deep Sea Water Project

WARTAHOT – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengupayakan pembangunan pulau-pulau kecil dan terluar Indonesia melalui program Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Dan salah satunya melalui proyek prestisius teknologi deep sea water dari Jepang untuk menghasilkan energi baru terbarukan yang ajan mengalirkan listrik di pulau-pulau kecil Indonesia.

Teknologi ini dikembangkan di Pulau Morotai sebagai salah satu dari 12 lokasi SKPT. Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar Jepang di Indonesia telah menawarkan proyek deep sea water ini kepada KKP, dalam pertemuan terbatas dengan pimpinan KKP dan disambut baik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dalam sebuah kesempatan, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) KKP Bramantyo Satyamurti Poewardi menambahkan, Jepang menawarkan pengembangan energi baru terbarukan melalui teknologi deep sea water untuk mengalirkan listrik di pulau kecil dan terluar Indonesia.

Pihak Jepang pun sudah melihat beberapa lokasi SKPT yang merupakan proyek KKP, salah satunya di Natuna. Menurut Tyo, banyak hal yang sudah seharusnya dikembangkan untuk mewujudkan Natuna sebagai Tsukiji Indonesia. Tsukiji adalah pasar ikan Jepang yang merupakan pasar ikan terbesar di dunia.

“Kami melihat lokasi SKPT. Biar mereka tahu, pasar ikan di Natuna itu mini-nya Tsukiji. Mereka sempat kaget. Mereka takjub dengan beberapa harga ikan di sini. Mereka sempat nanya, kenapa bulu babi kita tidak diekspor. Di Jepang harga bulu babi sangat mahal,” ungkap Tyo.

Teknologi deep sea water menggunakan air dingin dari dalam laut yang di-push ke atas. Perbedaan temperatur yang diangkat ke atas akan menjadi daya listrik. Selain itu, jelas Tyo, air laut dalam yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan tuna.

Untuk saat ini, teknologi deep sea water merupakan kerjasama Goverment to Goverment antara Indonesia dan Jepang. Untuk selanjutnya, Tyo berharap proyek teknologi deep sea water ini akan dimenangkan oleh Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat mengundang para investor masuk ke dalam proyek ini.

“Yang penting kita menangkan proyek ini dulu. Pihak Jepang sudah bilang akan kawal. Untuk investor, nanti akan didatangkan di Business Forum jika proyek ini berhasil kita menangkan,” tutup Tyo. (yo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

79 − 75 =