Tanah Tingal Tawarkan Suasana Pedesaan

Wartahot – Akhir pekan tiba, Bonang Setiardi selalu berusaha mengisi waktu bersama kedua anaknya, Arsal (9) dan Kiki (2). Untuk mengisi acara akhir pekan itu, wisata alam selalu menjadi pilihan favorit mereka. ”Saya ingin mendekatkan anak-anak dengan alam,” ujar pria berusia 40 tahun ini.
Keluarga Bonang tinggal di kawasan Pamulang, Tangerang. Kendati kerap berlibur ke Puncak, Bogor, keluarga Bonang sebenarnya lebih suka memilih tempat liburan yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Pasalnya, jalur ke Puncak kerap macet saat akhir pekan atau hari libur.
Namun mencari tempat wisata alam yang dekat dengan wilayah Jakarta memang agak sulit. Banyak lahan yang tadinya merupakan kawasan hijau sudah berubah menjadi kawasan perumahan atau perkantoran. Maka, ketika Bonang mendengar kabar bahwa ada tempat wisata alam di daerah selatan Jakarta, yang tak jauh dari tempat tinggalnya, karyawan swasta ini buru-buru menjajalnya. Tempat wisata alam ini bernama Tanah Tingal. Lokasinya di Jalan Merpati Raya, Desa Sawah Baru, Jombang, Ciputat, Tangerang. Dari terminal Lebak Bulus jaraknya sekitar 10 kilometer.
“Di sini anak-anak saya ketagihan main kayak dan flying fox,” ujar Bonang. Kayak adalah perahu kecil yang berpenumpang paling banyak dua orang. Dengan menunggang kayak, anak-anak bisa bertualang mengelilingi danau buatan. Tiketnya hanya Rp 15 ribu per putaran. Bahkan, di hari-hari biasa yang tak padat pengunjung, dengan tiket yang tak mahal itu anak-anak bisa bermain kayak sepuasnya.
Selain bermain kayak, permainan flying fox pun banyak digemari anak-anak. Flying fox adalah permainan meluncur dari pohon ke pohon. Menurut Bonang, permainan itu selain memacu adrenalin juga melatih keberanian anak. Sebab, anak-anak harus meloncat dari satu pohon ke pohon lain dengan menggunakan tambang. Untuk menikmati permainan itu, tiketnya pun hanya Rp 15 ribu. Permainan lain yang tak kalah menarik antara lain panjat dinding dan meniti jembatan tali. Anak laki-laki umumnya sangat menyukai permainan ini.
Rifa, salah seorang staf di Tanah Tingal, menjelaskan bahwa pada awalnya lahan seluas 11 hektar itu adalah milik almarhum Budiardjo, Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan I pada era Soeharto. Karena almarhum memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan, maka disulaplah lahan ini sebagai tempat wisata pendidikan untuk anak-anak.
Sebagai wahana edukasi, tiket masuknya pun tidak terlalu mahal. Pada hari Minggu atau hari libur, tiket masuk dibanderol sebesar Rp 10 ribu. Sedangkan pada hari biasa tiketnya hanya Rp 8 ribu. Anding, Marketing Manager Tanah Tingal, menjelaskan bahwa tersedia pula paket kegiatanouting atau outbond untuk rombongan. Untuk kegiatan ini sudah disiapkan berbagai permainan ketangkasan, mulai dari panjat dinding, meniti tali-temali, hingga menyeberang jembatan.
Bagi wisatawan yang ingin melewatkan malam bersuasana pedesaan yang hening dan hanya dihiasi nyanyian jengkerik dan katak, tersedia pula penginapan.
Aktivitas lain yang ditawarkan Tanah Tingal adalah mengintip burung (birdwatching). Saat paling ideal untuk kegiatanbirdwatching tentu saja adalah pagi hari. Aneka jenis pohon yang tumbuh di sekitar Tanah Tinggal memang menjadi surga bagi berbagai jenis burung yang tentu menarik bagi para wisatawan.
Terdapat sekitar 30 jenis burung yang bisa diamati di Tanah Tingal, mulai dari yang sudah banyak dikenal hingga yang langka, misalnya burung Raja Udang. Jumlah 30 jenis itu adalah hasil riset dari para anggota BirdLife Indonesia saat melakukan pendataan di tempat ini. Kehadiran burung Raja Udang di Tanah Tingal merupakan indikasi bahwa kualitas alami kawasan ini masih tergolong bagus. Karena itu, memang tepat sebagai destinasi wisata bagi siapapun yang merindukan kesegaran alam, udara bersih dan hijau pepohonan. (GBR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 + 7 =