Antasari Azhar Bongkar Gurita Cikeas

WARTAHOT – Antasari Azhar tetap melanjutkan proses pengusutan kasus mega korupsi itu. Sikap ini juga membuat Cikeas semakin meradang

Keberaniannya untuk menangkap besan bos besar Cikeas membuat popularitas Antasari Azhar semakin naik.

Menjelang pemilu Presiden tahun 2009, Antasari Azhar mulai dilirik menjadi kandidat Wakil Presiden. Akhirnya, Gurita Cikeas marah besar. Antasari harus ditumbangkan. Antasari harus disingkirkan. Antasari harus dikriminalisasi. Itu hanya bisa dilakukan melalui sebuah operasi intelijen yg meyakinkan. Antasari tidak mungkin tumbang dengan kerja2 politik. Antasari Azhar akan tersingkir kalau bisa bisa dijebak melakukan tindakan kriminal

Tingkah laku Antasari diplototi 24 jam. Semua percakapannya disadap. Semua hobbynya dicatat. Smua kelemahannya dicari sampai sekecil2nya.

Dan akhirnya, ditemukan pintu masuk melalui skenario cinta segitiga antara Antasari, Rani dan Nasrudin Zulkarnaen. Jebakan disiapkan, skenario kasus mulai direkayasa. Antasari termakan umpan. Ini membuat dia jadi sasaran teror yg mengganggu kerjanya.

Derasnya teror membuat Antasari sampai mengadu pada Kapolri saat itu, Bambang Hendarso Danuri. Bambang Hendarso disebutkan menyiapkan dua tim, satu diantaranya adalah tim bayangan

Jebakan kedua yg disiapkan adalah melalui Sigid Hario Wibisono. Sigid bukan orang baru di dunia intelijen. Sigid Hario termasuk dalam Kelompok Kerinci milik mantan KSAD Tyasno Sudarto.

Kemampuan intelijen Sigid sudah teruji, karena secara gemilang berhasil mengobrak-abrik PKB

PKB diobrak-abrik sehingga akhirnya terpecah belah dan suaranya jatuh pada pemilu 2009

Sigid adlh mantan anggota DPRD Jateng 1997-1997 dari Golkar. Kemudian mjd Sekretaris FKPPI Jateng 2002-2007 itu pindah ke Jakarta. Sigid sempat menjadi Staf Ahli Mensos Bachtiar Chamsyah. Tahun 2007 menjadi Dewan Syuro PKB.

Sigid Wibisono memancing Antasari ke rumahnya, dan diajak membicarkan teror atas dirinya. Tapi diam-diam Sigid merekam semua pembicaraan dengan Antasari. Sigid Wibisono menjebak Antasari utk masuk dlm skenario disiapkan sblmnya. Skenario yg membuat Antasari mjd dalang pembunuhan Nasrudin. Skenario Sigid Wibisono ini melibatkan Williardi Wizard, seorang perwira menengah kepolisian. Skenarionya adalah Antasari diatur sebagai dalang yg memerintahkan pembunuhan Nasrudin. Perintahnya diberikan pada Williardi Wizard.

Dan selanjutnya, Williardi Wizard bersama Jerry Hermawan menghubungi Eduardos Ndopo alias Edo untuk mencari tim eksekutor. Jelas sekali, posisi Williardi Wizard menjadi kunci dalam skenario ini. Dan ini juga sekaligus menjadi titik kritis dalam skenario ini.

Jejak-jejak rekayasa justru mulai terungkap dari pengakuan Wiliardi Wizard sendiri di BAP dan di pengadilan. Williardi Wizard mengaku, kasus Antasari direkayasa pihak tertentu di Polri

Penahanan mantan Ketua KPK Antasari Azhar dikondisikan oleh beberapa petinggi kepolisian. Menurut Williardi, para petinggi polri memintanya membuat BAP yg harus menjerat Antasari sebagai pelaku utama pembunuhan Nasrudin. Williardi mengungkapkan waktu itu dikondisikan sasaran cuma Antasari. Lalu, BAP Williardi disamakan dengan BAP Sigid Haryo Wibisono.

Dalam kesaksian berikutnya, Williardi pun menyebut nama Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Adiatmoko. Menurut Wiliardi, Wakil Kepala Bareskrim (waktu itu) Irjen Adiatmoko juga memintanya membuat BAP demi kepentingan menjebloskan Antasari

“Udah bikin apa saja yang terbaik untuk menjerat Pak Antasari. Dijamin besok pulang”

Kami dijamin oleh pimpinan Polri tidak akan ditahan, paling sangsi indisipliner,” kata Williardi mengulang perkataan Adiatmoko.

Karena jaminan itu, apalagi langsung dari pimpinan Polri, lanjut Williardi, ia bersedia menandatangani BAP yang sudah dibuat penyidik. Namun, yg terjadi keesokan harinya dalam berita televisi Williardi diplot polisi sebagai salah satu pelaku pembunuhan Nasrudin.

Kesaksian Williardi Wizard menunjukkan bangunan skenario menjerat Antasari sebagai aktor intelektual kasus pembunuhan

Skenario Antasari sbg sutradara diperkuat dengan SMS ancaman yg disebutkan dikirim oleh Antasari ke Nasrudin.

Berdasarkan keterangan dua saksi, Antasari disebut mengirim SMS bernada ancaman kepada. SMS itu disebutkan dikirimkan oleh Antasari karena Nasrudin memergokinya berduaan dg seorang caddy, Rani Juliani, di Hotel Gran Mahakam.

Nasrudin menerima SMS yg berbunyi “Maaf Mas, masalah ini cukup kita berdua saja yg tahu. Kalau sampai ter-blow up, tahu konsekuensinya”. SMS ini dinilai jaksa penyidik sebagai SMS dari Antasari Azhar. Tapi di persidangan jaksa tidak bisa membuktikan asal mula SMS tersebut.

Antasari telah meminta ahli IT dari ITB bersaksi dan menyatakan SMS itu bukanlah dari Antasari

Skenario lain yg juga disiapkan adalah membentuk tim eksekutor bayangan untuk memastikan skenario pembunuhan berjalan dengan lancar.

Hal ini diperkuat dengan bukti forensik atas kematian Nasrudin yg dilakukan oleh dr. Mun’im Idris. Anak Peluru yang dikatakan Mun’im Idris itu 9mm, sementara barang bukti yg digunakan bukan 9mm. Bahkan dari 2 anak peluru yg ditemukan di tubuh korban, berasal dari 2 senjata yg berbeda. Bahkan Dokter Mun’im Idris diminta utk mengatakan bahwa anak peluru ini sesuai dgn bukti senjata yg dibawa ke persidangan.

Sebelumnya saksi ahli balistik A Simanjuntak sebutkan peluru yg digunakan menembak Nasrudin tidak cocok dg jenis pistol yg diperlihatkan JPU. Peluru tsb merupakan 9 mm, sedangkan pistol SNW berjenis revolver kalibernya 38. Dari sifat luka, penembakan dilakukan dari jarak jauh.

Menurut Dokter Mun’im, kalau korban ditembak jarak dekat sekitar 50 hingga 60 Cm, butir mesiunya akan menempel di baju korban

Saat Dokter Munim memeriksa jasad korban tak melihat adanya butir-butir mesiu yg menempel di bajunya.

Ahli forensik RSCM dr. Mun’im Idris yg didengar keteranganya sebagai saksi mengungkapkan mayat Nasrudin yg divisumnya sudah tidak asli

Mayat “dimanipulasi” oleh dokter lain krn sebagian besar rambut dicukur, lukanya dijahit dan posisi sudah telanjang saat akan divisum

dr Mun’im Idris tidak mungkin berbohong dalam mengungkap kejahatan. Beliau adalah seorang dokter yg profesional dan jujur.

Dalam kesaksiannya mengatakan, ada pihak kepolisian yg ingin menghilangkan sebagian keterangan hasil otopsi, namun ditolak oleh beliau. Jika yg diutarakan dr Mun’im Idris tak benar, harusnya polri tuntut balik. Tapi nyatanya hingga saat ini tidak ada sanggahan dari polri

Dapat disimpulkan bahwa keterangan dr Mun’im tidak pernah terbantahkan dan semakin perlihatkan upaya utk merekayasa kasus Antasari Azhar.

Berbagai rekayasa itu telah berhasil menumbangkan Antasari Azhar dari KPK

Antasari berhasil dikriminalisasi sebagai dalang dari pembunuhan berencana.

Setelah delapan tahun, Antasari Azhar menuntut balas. Langkahnya semakin membuat Gurita Cikeas kian cemas. (oz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 1 =